Miliki Gejala Awal yang Serupa, Ini Beda Flu Singapura dan Flu Biasa

Flu Singapura atau HFMD (Hand, Foot, and Mouth Disease) merupakan penyakit menular, terutama menyerang anak anak usia 2 minggu sampai 5 tahun, bahkan hingga 10 tahun. Penyakit HFMD disebabkan oleh virus enterovirus. Ciri utama orang yang terkena HFMD ini biasanya timbul lesi atau ruam kemerahan pada mulut, telapak tangan, dan telapak kaki. Medical Department PT Kalbe Farma Tbk, dr. Josephine Herwitamenguraikan, gejala awal ketika seorang anak terkena Flu Singapura ini biasanya tidak terlihat. Pertama mungkin anak itu demam, atau anaknya rewel tidak mau makan.

"Mulut nyeri, tenggorokkan nyeri karena dipadati ruam ruam tadi. Lalu setelahnya muncul kemerahan di mulut, kaki dan tangan,” ujarnyadalam Instagram Live @ptkalbefarmatbk. Biasanya, jika kemerahan yang terjadi pada mulut, kaki, dan tangan berkembang terus menerus, maka akan timbul tonjolan yang melepuh dan berisi cairan. Ketika gejala tersebut muncul dan anak menjadi rewel serta tidak nafsu makan, maka orang tua patut mencurigai kondisi tersebut.

Orang tua diimbau untuk memantau kesehatan anak. Dalam hal ini, apakah ada perubahan atau tidak, dalam beberapa waktu. Sebab, tanda tanda tesebut juga merupakan gejala awal anak rentan terhadap virus. “Penularan virus enterovirus juga memungkinkan terjadi melalui air liur yang bisa menular jika menggunakan alat makan bersama. Tidak hanya itu, pada saat seseorang batuk atau bersin dan mengeluarkan droplet, juga dapat menjadi salah satu kemungkinan penyebaran terjadi,” jelas dr. Josephine. Di sisi lain, Flu Singapura dan Influenza tidak dapat dibedakan dari gejala awal. Jika Flu Influenza dan Flu Singapura memiliki gejala awal yang mirip, yaitu mengalami demam dan lemas, ada ciri khas yang terjadi pada Flu Singapura.

“Flu Singapura lesinya kemerahan pada mulut, telapak kaki dan telapak tangan yang bahkan jika berkembang dapat melepuh. Jadi, jika anak sudah memiliki gejala sebaiknya hindariself diagnosedan langsung memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis pasti dari dokter,” tutup dr. Josephine. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *