Mochammad Afifuddin terpilih menjadi Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) 2022 2027. Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) periode 2017 2022 ini menyiapkan misi khusus untuk mengemban tugas barunya di KPU. Mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Syarif Hidayatullah menyadari pemilu 2024 sangat kompleks karena digelar bersamaan dengan tahapan pilkada serentak.
"Kami bergerak merencanakan skala prioritas menghadapi pemilu 2024," jelasnya. Afif menjelaskan alasannya pengin pindah ke KPU. Hal itu didasari jabatannya di Bawaslu sebagai divisi pengawasan yang tugasnya banyak mengawasi semua tahapan dan sering berhubungan dengan anggota KPU.
"Kenapa pindah, ya kebetulan saya di Bawaslu divisi pengawasan jadi mengawasi semua tahapan mungkin yang paling sering berhubungan dengan teman teman KPU. Yang paling sering datang ke kantor KPU," jawab Afifudin. Ia juga melihat selama ini terlihat ketegangan antara KPU dan Bawaslu. Menurutnya, kondisi itu seharusnya bisa dibuat lebih cair dengan komunikasi komunikasi informal.
"Jadi kami melihat, ketegangan antara KPU Bawaslu ini harus dilandaikan sejatinya ini situasi yang bisa dibuat lebih cair dengan pola pola komunikasi informal yang harus sering kita lakukan. Dan saya kira ini sangat mungkin dilakukan," jelasnya. Tak hanya itu, ia menyebut ingin berkontribusi untuk pemilu agar berjalan lebih baik dengan bergabung di KPU. Terlebih, dengan modal pengalaman sebagai pengawas pemilu dan masyarakat sipil.
"Jadi tentu dari sisi keinginan kita ingin berkontribusi untuk pemilu kita lebih baik dengan bergabung di teman teman KPU bermodalkan pengalaman pengawasan pemilu dan juga pengalaman di masyarakat sipil," ungkap Afif. Sebagai gambaran kepribadian, Mochammad Afifuddin lahir Sidoarjo, Jawa Timur. Lulus dari Madrasah Aliyah Kegamanaan (MAK) pada 1998, ia menempuh kuliah Ilmu Tafsir Hadis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain kuliah, dirinya juga gabung di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) hingga akhirnya menjabat Bendahara Umum PB PMII. Setelah tamat S1 UIN, kemudian menjadi peneliti di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM UIN), salah satu lembaga nonstruktural di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga menjadi anggota Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) yang mengurusi aktivitas berkaitan dengan isu pemilu. Afifudin menjadi salah seorang yang dipercaya untuk mewakili PPSDM dalam kegiatan JPPR.
Pada 2005 2007, ia mengambil kuliah di konsentrasi Komunikasi Politik, Jurusan Ilmu Politik, FISIP UI. Setamat S2 di UI yang masih aktif di PPSDM UIN dan mulai terlibat di Seknas JPPR. Sampai akhirnya pada 2009 2011 menjadi Manajer Riset di JPPR, ia pun kemudian menjabat sebagai Dewan Pengarah JPRR.