Bersyukur. Itu ungkapan yang disampaikan para pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bali yang bisa pulang dari Ukraina ke Pulau Dewata. Berikut beberapa kisahnya: Nyoman Dewi Puspa, satu dari 26 PMI asal Bali yang dievakuasi dari Ukraina tiba di Bali, Senin (7/3) malam setelah beberapa hari dikarantina di Jakarta. Dewi mengaku masih merasa trauma atas imbas perang konflik di tanah rantaunya antara Ukraina dengan Rusia. Di Ukraina, Dewi menjalani profesi sebagai terapis.
Dewi pulang ke Bali seusai memperoleh surat clearance dari Satgas Covid 19 setempat sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Ia terbang ke Bali bersama 25 PMI lainnya yang memperoleh surat clearance, menggunakan pesawat AirAsia QZ7518, berangkat pukul 16.35 WIB dan mendarat di Bali sekitar pukul 19.35 Wita. Saat ini Dewi yang berasal dari Banjar Jawa, Buleleng itu masih berada di Kota Denpasar. Meskipun menuturkan kabarnya baik, secara psikis Dewi masih trauma atas apa yang menimpanya dampak konflik di Ukraina.
PMI Ukraina asal Bali lainnya, Komang Dewi Handayani warga Ubung, Denpasar, mengaku bersyukur bisa pulang ke kampung halamannya di Bali dengan selamat setelah dijejali pengalaman buruk imbas konflik Ukraina Rusia. Perempuan berusia 23 tahun ini menempa pengalamannya bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran sejak 9 bulan yang lalu, saat itu kondisinya masih baik baik saja. Sama seperti Dewi, Komang Handayani juga berprofesi sebagai terapis di negeri yang tengah bergejolak itu.
Seiring waktu berjalan, menginjak bulan ke sembilan ia di Ukraina dihadapkan kondisi yang sama sekali tak terperikan. Ia diberikan pengalaman penuh kecemasan dan berharap fasilitas dari Republik Indonesia untuk pulang. Komang Handayani kini bersyukur pemerintah memberikan fasilitas penuh untuk kepulangannya sampai pulang ke kampung halaman dengan selamat. “Saya sangat bersyukur. Kami berterimakasih kepada pemerintah yang memperhatikan kami. Terima kasih BP2MI dan terima kasih Pak Jokowi,” ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Buleleng, Komang Sumertajaya mengatakan, sejatinya ada 10 PMI asal Buleleng yang dipulangkan dari Ukraina ke Indonesia. Namun baru tujuh diantaranya yang sudah kembali ke Bali. Tujuh PMI asal Buleleng yang telah kembali ke Bali itu diantaranya Nyoman Dewi Puspawati, Luh Mas Padmasari, Nengah Dewi Raniasih, Putu Lia Satyami, Ni Ketut Ardani, Ketut Budiani serta Ni Made Yartami. Sementara tiga sisanya masih menjalani karantina di Jakarta. Mereka adalah Kadek Dwi Wahyuni, Lia, dan Luh Putu Evi Damayanti. Ketiga PMI ini, kata Sumertajaya, dipulangkan ke Bali, Rabu (9/3).
"Kami berhubungan terus dengan UPT BP2MI Bali, karena mereka yang memiliki tupoksi untuk mengurus para PMI ini. Kami bersyukur PMI Buleleng sudah pulang karena disana kan situasinya sedang perang. Syukur tenaga kerja kita sudah bisa pulang," tutupnya. Perbekel Desa Jinengdalem Ketut Mas Budarma membenarkan ada dua warganya yang bekerja di Ukraina dan telah kembali ke Bali, Senin malam. Mereka adalah Putu Lia Satyami dan Ni Ketut Ardani. Namun hingga saat ini keduanya belum kembali ke Buleleng lantaran masih ada keperluan di Denpasar.
Hal senada juga dikatakan Lurah Banjar Jawa Putu Wiriasa. Warganya, Nyoman Dewi Puspawati yang bekerja di Ukraina telah kembali ke Bali. Namun saat ditemui di kediamannya, Nyoman Dewi mengaku masih berada di Denpasar untuk menyelesaikan beberapa dokumen. Pemerintah terus melakukan langkah langkah evakuasi bagi PMI untuk kasus konflik yang terjadi di Ukraina memberikan perlindungan, keamanan, dan keselamatan PMI. “Satu orang PMI terkonfirmasi positif Covid 19 dan dua PMI lainnya belum mendapatkan vaksin lengkap” terangnya.