Mengenal Penyakit Demensia : Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Demensia

Informasi mengenai mengenal penyakit Demensia akan anda dapatkan pada artikel kali ini. Untuk mengetahui apa itu Demensia beserta gejalanya, pastikan anda untuk menyimak artikel ini sampai selesai.

Demensia adalah penyakit penurunan fungsi otak dalam berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku. Pada awalnya demensia tidak menimbulkan gejala apapun, namun pada tahap pertengahan dan akhir, gejala seperti halusinasi, marah, dan kekerasan dapat terjadi.

Bantuan atau perhatian khusus dari anggota keluarga sangat diperlukan untuk membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari.

Hal ini karena pada demensia stadium lanjut, pasien akan sangat sulit untuk bergerak, seperti berdiri, duduk atau berjalan, dan tidak jarang pasien mengalami kesulitan makan.

Mengenal Penyakit Demensia

Penyebab Demensia

Demensia terjadi akibat kerusakan sel saraf di otak di bagian tertentu, yang mengurangi kemampuan untuk berkomunikasi dengan saraf lain di tubuh dan menimbulkan gejala tergantung pada area otak mana yang terkena.

Ada beberapa jenis kondisi dalam kasus demensia. Ada jenis demensia yang berkembang secara bertahap, dan ada juga kasus yang menyerupai demensia yang disebabkan oleh interaksi tertentu dan dapat ditekan.

Demensia progresif adalah kondisi yang disebabkan oleh kerusakan sel saraf tertentu di otak dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Biasanya kondisi ini tidak bisa pulih sepenuhnya.

Beberapa jenis demensia progresif termasuk penyakit Alzheimer, demensia vaskular, demensia dengan badan Lewy, demensia frontotemporal, dan demensia campuran.

 

Faktor Penyebab Lainnya dari Demensia

Banyak faktor risiko yang bisa menambah pengalaman seseorang terkena demensia, berikut beberapa faktor penyebab demensia yang perlu diketahui sejak dini :

 

  1. Kondisi medis tertentu

Demensia dapat disebabkan oleh penyakit tertentu seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, diabetes, dan stroke. Keempat penyakit ini berkaitan erat dengan kesehatan otak.

Kerusakan sel di otak akibat kurangnya aliran darah ke otak sangat berisiko dan menyebabkan banyak sel di otak yang mati.

 

  1. Umur

Lansia merupakan kelompok usia yang sering menderita berbagai jenis penyakit, dan berbagai jenis penyakit tersebut dapat menimbulkan risiko demensia.

Meski penyebab pasti demensia belum diketahui, fakta menyebutkan bahwa faktor usia seseorang meningkatkan risiko terkena demensia. Hal ini terbukti jika sebagian besar kasus demensia diderita oleh orang tua atau orang yang berusia di atas 65 tahun.

 

  1. Cedera kepala

Kepala merupakan bagian tubuh yang paling penting, dan mengalami cedera kepala dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, salah satunya adalah risiko demensia di kemudian hari.

Hal ini mirip dengan studi tahun 2014 yang dipublikasikan di halaman Everyday Health jika risiko demensia lebih tinggi pada mereka yang memiliki riwayat cedera otak.

 

Gejala Demensia

Gejala utama demensia adalah hilangnya ingatan dan perubahan pola berpikir yang terlihat pada perilaku dan ucapan. Gejala-gejala ini dapat menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.

Agar lebih jelas, berikut tahapan gejala yang terlihat pada demensia :

 

Tahap Pertama

Pada tahap ini kapasitas fungsi otak pasien masih dalam tahap normal, sehingga tidak ada gejala yang terlihat.

 

Tahap kedua

Gangguan yang terjadi pada tahap ini mulai mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Misalnya, pasien sulit melakukan multitasking, sulit mengambil keputusan atau memecahkan masalah, mudah melupakan aktivitas yang sudah lama tidak dilakukan, dan kesulitan memilih kata yang tepat.

 

Tahap ketiga

Pada tahap ini, gangguan psikologis organik mulai menampakkan diri. Penderita mungkin tersesat dengan cara yang biasa, mengalami kesulitan mempelajari hal-hal baru, memiliki suasana hati yang tampak statis dan kurang antusias, serta mengalami perubahan kepribadian dan penurunan kemampuan bersosialisasi.

 

Tahap keempat

Saat memasuki tahap ini, penderita mulai membutuhkan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian dan mandi.

Penderita juga mengalami perubahan pola tidur, kesulitan membaca dan menulis, apatis, menarik diri dari lingkungan sosial, halusinasi, lekas marah, dan bersikap kasar.

 

Tahap kelima

Saat memasuki tahap ini, orang tersebut dapat dikatakan menderita demensia berat. Demensia pada tahap ini membuat penderita tidak dapat hidup mandiri. Korban akan kehilangan kemampuan dasar, seperti berjalan atau duduk, tidak mengenali anggota keluarga, dan tidak mengerti bahasa.

 

Penutup

Demikian informasi yang telah anda ketahui mengenai Demensia, dari mulai pengertian, penyebab, beserta gejala penyakit Demensia itu sendiri. Penting untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter lebih lanjut agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *