Anjing Terrier Jack Russell Jadi Pahlawan Baru di Regu Penjinak Bom Cherinhiv Ukraina

Kehadiran seekor anjing terrier Jack Russell bernama Patron kini menjadi pahlawan baru di Regu Penjinak Bom Cherinhiv di Ukraina. Kepiawaiannya dalam mendeteksi ranjau membuatnya jadi pelindung bagi militer Ukraina. Belakangan Patron menjadi perbincangan hangat di sosial media Facebook. Setelah beredarnya video pendek yang diunggah oleh Layanan Darurat Negara (SES) Ukraina.

Dalam video tersebut memperlihatkan kemampuan mengendus Patron dalam mendeteksi ranjau serta bahan peledak lainnya yang sengaja diletakan oleh pasukan Rusia. “Dia berumur dua tahun. Dia adalah jiwa dan maskot dari pyrotechnicians Chernigov kami”, jelas cuitan yang tersemat dalam video tersebut. Dengan meneganakan rompi militer kecil, Patron yang bekerja sebagai anggota tim khusus anti bom, tercatat telah berhasil membantu para penjinak bom untuk mengidentifikasi 90 alat peledak, dikutip dari situs Euro Weekly News.

Kecekatannya di lapangan saat berperan sebagai pelacak bom ranjau darat, sukses membuat Patron dijuluki sebagai pelindung kecil dari regu penjinak Bom Cherinhiv. Bahkan berkat bantuannya militer Ukraina dapat meminimalisir jumlah korban jiwa akibat serangan ranjau darat Rusia. “Ngomong ngomong, dia sangat menyukai keju, jadi anak laki laki kami memanfaatkan kesempatan itu dan memanjakannya, untuk menemukan ranjau dan bahan peledak” Tambah cuitan yang di unggahan SES. Memanfaatkan anjing dalam dunia militer sebenarnya sudah dilakukan sejak jaman perang dunia II, bahkan indra penciuman anjing diklaim 10.000 kali lebih tajam dibandingkan manusia. Dimana manusia hanya memiliki 6 juta reseptor penciuman, sedangkan anjing diberkati dengan jumlah reseptor hingga 300 juta.

Hal inilah yang membuat para militer kerap melatih anjingnya untuk mendeteksi berbagai objek melalui penciuman. Situs larazon.es memperkirakan setidaknya kini sudah lebih dari 750 anjing, yang dimanfatkan untuk bekerja dalam program pendeteksian ranjau di sekitar 23 negara di berbagai belahan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *